Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disperdagin Cirebon: Pasokan Bawang Putih dari Distributor belum Mencukupi

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon memastikan pasokan bawang putih dari distributor belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan pasar yang ada di wilayah itu.
Bawang putih/Antara
Bawang putih/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon memastikan pasokan bawang putih dari distributor belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan pasar yang ada di wilayah itu.

"Lebih dari 50 persen kebutuhan bawang putih di Kabupaten Cirebon berasa dari Cina, sebagian lagi di India. Masalahnya, dari India belum bisa memenuhi kebutuhan pasar," kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri Disperdagin Kabupaten Cirebon, Dini Dinarsih, Rabu (12/2/2020).

Pemerintah Indonesia saat ini, sudah mengarahkan untuk melakukan impor bawang putih dari negara penghasilnya, yaitu Thailand dan India. Selain itu, pemerintah pun mendorong petani lokal guna pemenuhan kebutuhan.

Dini mengatakan, salah satu daerah yang didorong pemerintah untuk menghasilkan bawang putih yakni dari wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

"Mudah-mudahan masalah corona ini cepat selesai dan keran impor akan dibuka kembali. Dengan dibukanya keran impor kebutuhan terpenuhi kembali," kata Dini.

"Bawang putih dari China itu lebih bagus, kualitas lebih baik dan lebih kering, sehingga tidak cepat busuk dibandingkan yang lain. Kalau bawang lain masih ada kadar air," tambahnya.

Pada kesempatan lain, pedagang di Pasar Sumber, Saniah (50) mengatakan, kenaikan harga komoditas bawang putih di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, terjadi sejak dua pekan lalu. "Naiknya bertahap, seminggu lalu Rp40 ribu. Sekarang Rp55 ribu. Harga naik itu dari bandar besar di Pasar Jagasatru Kota Cirebon," kata Saniah.

Akibat kenaikan harga bawang putih, para pedagang di Pasar Sumber hanya mampu menjual sebanyak 5 kilogram setiap harinya. Sebagian besar pembeli pun cuma membeli paling banyak satu ons saja.

Saniah mengatakan, penyebab harga bawang putih yang mengalami kenaikan dikarenakan stok yang ada di Pasar Induk Jagasatru berkurang, sehingga pedagang hanya mampu membeli 10 kilogram setiap harinya.

"Biasanya kalau beli sampai 20 kilo, sekarang tidak bisa karena mahal. Terus masyarakat yang beli juga menjadi sedikit," katanya.

Pedagang lainnya, Tini (45), mengatakan, kenaikan tersebut terjadi saat maraknya isu virus corona di Indonesia. Sebab, bawang putih yang dijual oleh para pedagang merupakan impor dari China.

"Tidak tahu benar atau tidak, yang pasti gara-gara musim corona jadi naik. Tahun lalu bulan segini belum pernah naik," katanya. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper