Bisnis.com, BANDUNG - Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai lembaga kemanusiaan terus melakukan upaya distribusi bantuan ke sejumlah wilayah, termasuk di Kampung Sibentang dan Kampung Sihuut Kabupaten Bogor yang terisolir disebabkan jalan utama menuju desa tersebut terputus.
Seorang tim Posko ACT Imam Al Daffa melalui keterangan resminya Kamis (16/1/2020) menyampaikan tidak ada kendaraan yang dapat mencapai lokasi, termasuk roda dua.
"Untuk mengakses beberapa kampung di desa tersebut hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki. Medan yang dilewati dengan berjalan kaki pun cukup berat, karena harus melewati area persawahan serta titik-titik yang masih rawan longsor susulan," katanya.
Imam menyampaikan saat ini masih banyak kampung yang terisolir karena aksesnya terputus. Akibatnya masyarakat tidak dapat menikmati listrik karena alirannya ikut terputus.
"Untuk urusan pangan pun warga tak dapat berbuat banyak, hanya mengandalkan bantuan yang masuk atau salah satu perwakilan dari kampung mereka keluar untuk mencari bantuan,” jelas Imam.
Selain itu, terdapat Kampung Sinar Harapan di Desa Harkat Jaya, Kabupaten Bogor yang sempat terisolir akibat timbunan longsor yang cukup luas.
Berdasarkan data ACT, didapati tujuh orang meninggal dunia dan tiga lainnya masih dalam pencarian. "Saat ini, kampung itu telah kosong, tak ada lagi kehidupan warga setelah sempat terisolir di bawah ancaman bencana longsor susulan," tandas Imam.
ACT yang sejak hari pertama kejadian bencana sudah mengirimkan tim tanggap darurat, hingga kini terus melakukan pendampingan.
Selain diturunkan tim untuk ikut membuka jalur bersama tim pencarian dan pertolongan gabungan, ACT juga terus mendistribusikan kebutuhan makanan siap santap serta kebutuhan lainnya.
Tim Medis ACT juga ikut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga, mulai dari pengobatan hingga bantuan psikososial, melalui program #BersamaAtasiBencana, ACT terus mengajak dermawan untuk membantu para penyintas banjir dan longsor.