Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bjb Siapkan Dana Segar Rp1 Triliun untuk Perum Bulog

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten, Tbk. (bank bjb) menyepakati sejumlah kerja sama bisnis dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Bisnis.com,  BANDUNG—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten, Tbk. (bank bjb) menyepakati sejumlah kerja sama bisnis dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Kesepakatan gunamemenuhi kebutuhan usaha sekaligus mengakselerasi laju pertumbuhan bisnis masing-masing antara kedua pihak itu diresmikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama(PKS) di Ruang Papandayan, Gedung Sate, Bandung, Senin (23/12/2019).

Turut hadir dalam acara ini Direktur Utama Yuddy Renaldi, Direktur Konsumer dan Ritel Suartini, Direktur Kepatuhan Agus Mulyana, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Nia Kania, Direktur IT, Treasury dan International Banking Rio Lanasier dan Direktur Operasional Tedi Setiawan. Sementara dari Perum Bulog turut hadir Direktur Utama Budi Waseso, Direktur Keuangan Triyana,Direktur SDM dan Umum Bagya Mulyanto dan Direktur Pengadaan Bachtiar.

Terdapat empat paket kerja sama yang disepakati, di antaranya fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp1 triliun, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakanjaringan pemasaran BULOG, serta pemberian fasilitas kredit kepadaprodusen gabah/beras mitra Program On Farm yang dikelola Perum Bulog, penyaluran fasilitas dan bantuan pembayaran kolektif angsuran bjb Kredit Guna Bhakti bagi pegawai Perum Bulog

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menuturkan kerja sama ini menjadi salah satu lompatan strategis perseroan yang akan menentukan arah relasi bisnis sekaligus kemitraan ke depan.

“Kesepakatan kerja sama dicapai atas dasar analisis yang tajam dalam rangka mengembangkan usaha sekaligus memperkuat dorongan terhadap realisasi langkah-langkahsemua pihak,” katanya.

Bjb menurut Yuddy akan berperan membiayai produk hasil panen yang dibeli Bulog dari petani. Menurutnya kerja sama ini terbilang menguntungkan lantaran mendatangkan potensi penerimaan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan fee based income. “Sementara ini pembiayaan yang diberikan ke Bulog ya Rp1 triliun. Kita lihat kondisi, Bulog akan melihat kemampuan finansial mereka juga,” ujarnya.

Menurutnya seiring waktu kebutuhan akan layanan perbankan atas kegiatanyang dijalankan oleh Perum Bulog ikut meningkat, terutama di sektor keuangan untuk mengongkosi aktivitas bisnis, kesejahteraan pegawai dan akselerasi usaha Perum Bulog.

“Kerja sama ini sekaligus menandai hadirnya sebuah babak baru sinergi kemitraan yang telah terjalin antara bank bjb dan Perum Bulog. Dengan kerja sama ini, kedua belah pihak telah bergerak satu langkah maju guna mempererat sinergi dan mewujudkan semangat berkembangbersama. Hasil kerja sama diharapkan akan mengatrol portofolio bisnis kedua belah pihak,” paparnya.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menuturkan, Perum Bulog sebagai perusahaan logistik dan pangan pokok mempunyai kinerja untuk mendistribusikan kebutuhan demi menjaga kondisi harga tetap stabil. Untuk mewujudkan itu Bulog melakukan berbagai transformasi bisnis salah satunya dengan menambah mitra kerja baik dari pemerintah maupun swasta.

Selama ini untuk menyelesaikan penugasan dari pemerintah pihaknya mencari pendanaan dengan suku bunga yang kompetitif. Selama ini Bulog memiliki utang cukup tinggi mencapai Rp28 triliun karena bunga pinjaman besar.

"Sejauh ini meski suku bunga Bank Indonesia sudah turun tapi tidak langsung berdampak pada penurunan suku bunga pinjaman. Makanya kita berharap ada suku bunga yang kompetitif," ujar Budi Waseso.

Dia menambahkan, selama ini Perum Bulog selalu mencari peluang pembiayaan dengan tingkat suku bunga sehingga tidak membebani jumlah utang perusahaan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara Perub Bulog dan Bank BJB. Sebab kerja sama ini nantinya juga akan berdampak pada perekonomian di Jawa Barat khususnya masyarakat yang bekerjasama dengan Bulog.

Selama ini Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu daerah yang mampu menghasilkan beras dalam volume besar karena masih banyak lahan yang digarap petani lokal. Melalui kerja sama ini dia yakin petani padi di Jabar bisa mendapat penghasilan lebih ketika dibeli oleh Bulog.

"Apalagi daya konsumsi kita juga bagus. Saya harap suplai juga bisa berjalan baik tidak kekurangan," ujarnya.

Dia optimistis dengan cara kerja yang lebih berinovasi maka perekonomian secara nasional bisa tumbuh lebih baik. Meski saat ini perekonomian Indonesia tumbuh bagus dibandingkan negara lain, tapi inovasi bisa membuat ekonomi dalam negeri meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper