Bisnis.com,BANDUNG—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menilai jumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih kurang.
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya mencatat RSUD Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya berjumlah 6 rumah sakit dengan peta sebaran kurang merata.
Alasan penambahan menurutnya demi meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat, terutama bagi masyarakat di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan.
"Semestinya Dinas Kesehatan Jawa Barat juga proaktif meminta gubernur agar RSUD provinsi ditambah,” katanya di Bandung, Jumat (8/11/2019).
Menurutnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat didorong bisa menyediakan RSUD provinsi di lokasi-lokasi yang belum dibangun RSUD oleh kota/kabupaten di Jawa Barat. “RSUD di wilayah Bogor misalnya itu harus melayani 2 juta penduduk,” katanya.
Idealnya, keberadaan RSUD milik provinsi ini sebanyak 10 hingga 15 lokasi. Hal itu untuk mengurangi beban RSUD provinsi yang sudah eksisting dalam melayani hak dasar kesehatan warga.
“Kalau sekarang kan kacau, kurang bisa optimal karena jumlah warga yang harus dilayaninya pun sangat banyak,” tutur Asep.
Selain menyoroti mengenai kurangnya RSUD provinsi, Asep juga menyoroti mengenai minimnya bantuan keuangan yang disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk RSUD provinsi. Dia mencontohkan, bantuan keuangan untuk RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut hanya diberi kucuran dana Rp 5 miliar untuk meng-cover biaya kesehatan warga miskin.
“Banyaknya klaim biaya berobat di RSUD Pameungpeuk ini, anggaran itu hanya mampu bertahan hingga Juli. Wajar saja anggaran itu cepat habis, toh masyarakat miskin (yang ditanggung pemerintah) berobatnya juga banyak,” paparnya.
Menurutnya dengan saat ini alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan mencapai Rp 1,9 triliun dari APBD Jawa Barat dibandingkan dengan alokasi untuk Dinas Pendidikan sebesar Rp 1,1 triliun. “APBD saja Rp 46 triliun, PAD berapa peningkatannya?Pemprov Jabar seharusnya memprioritaskan untuk urusan kemasyarakatan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel