Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satu Tahun Ridwan Kamil-Uu: Dituding Banyak Berpolemik Ini Reaksi Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pihaknya sudah menunjukan capaian cukup optimal dalam selama satu tahun memimpin Jawa Barat bersama Wagub Uu Ruzhanul Ulum.
Ridwan Kami didampingi wakilnya Uu Ruzhanul Ulum
Ridwan Kami didampingi wakilnya Uu Ruzhanul Ulum

Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pihaknya sudah menunjukan capaian cukup optimal dalam selama satu tahun memimpin Jawa Barat bersama Wagub Uu Ruzhanul Ulum.

Ridwan Kamil mengatakan setahun ini sejumlah program ada yang sudah bisa dipanen ada juga yang belum alias masih berjalan. Dia menilai hal ini wajar karena kinerja pemerintahan biasa dirasakan hasilnya pada tahun ketiga.

“Karena dalam teori demokrasi pemerintahan biasanya terasanya di tahun ke tiga. Tahun pertama membangun pondasi membereskan, tahun kedua mengakselerasi, tahun ketiga meraih hasilnya,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Jumat (6/9/2019).

Menurutnya di tahun pertama, pihaknya sudah meraih 49 penghargaan terkait pencapaian-pencapain pihaknya. Selain itu, ada perubahan 500 lebih desa yang statusnya berubah. “Rekor dari status desa berkembang menjadi desa maju. Program satu desa satu perusahan desa wisata desa digital dan lain-lain,” ujarnya.

Pihaknya juga menunjuk keseriusan mengawal infrastruktur dengan menghidupkan lagi jalur kereta api yang sudah mati dan mengembangkan jalan tol. Pihaknya juga menilai layanan ke masyarakat jauh lebih baik dengan adanya layanan quick response.

“Kita menghadirkan namanya quick respon, merespon masalah sosial. Kita ada Jabar Hoaks juga satu satunya di Indonesia ada di Jabar. Juga mereformasi birokrasi dengan pentahelix, mengajak kolaborasi semua pihak. Jadi saya kira programnya kurang lebih itu yang bisa dihadirkan,” tuturnya.

Saat ditanya kritik banyak pihak bahwa setahun ini lebih banyak polemik dibanding pencapaian kinerja, dirinya meminta diperlakukan adil. “Saya kira imbangi saja dengan pencapaian yang wajar. Saya menduga isu polemik lebih banyak dikonsumsi secara banyak, tapi bukan jumlahnya tapi intensitas pembacanya,” katanya.

“Pencapain kita kan tadi apalah 49 penghargaan perubahan itu mau dibahas atau tidak? Jangan-jangan tidak mau dibahas karena tidak ada polemiknya? Jangan selalu mengisi ruang-ruang informasi publik masyarakat dengan hal-hal yang sepele tapi polemik, kita fokuskan dan mohon bantuan media untuk diimbangi secara fair,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper