Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Migran Training Center Jawa Barat Dibangun 2020

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan program Migran Juara guna mengurangi permasalahan klasik yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat.
Kepala Disnakertans Jabar Ade Afriandi/Bisnis-Wisnu Wage
Kepala Disnakertans Jabar Ade Afriandi/Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com,BANDUNG—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan program Migran Juara guna mengurangi permasalahan klasik yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat.

Menurut Kepala Disnakertans Jabar Ade Afriandi, permasalahan yang menimpa para pekerja migran disebabkan banyak hal. Salah satunya keterbatasan wawasan dan keterampilan, penempatan ilegal, hingga praktik percaloan yang masih marak.

"Ini sudah menjadi masalah klasik dan harus segera dihilangkan salah satunya melalui program Migran Juara yang sudah kami gulirkan," ujar Ade,Rabu (28/8/2019).

Ade mengungkapkan, melalui program Migran Juara Disnakertrans telah membentuk tim khusus untuk membangun sistem navigasi migrasi. Sistem ini terbentuk dari seluruh rangkaian sistem pendataan calon tenaga kerja, sistem perekrutan yang melibatkan peran disnakertrans provinsi, kabupaten/kota, hingga keterlibatan aparat desa.

"Juga di dalamnya termasuk pelatihan dan sertifikasi, sistem penempatan, serta sistem tracking warga Jabar yang bekerja di luar negeri," terangnya.

Sejauh ini sudah banyak pekerja migran asal Jabar yang dinilai berhasil meraih sukses di luar negeri. Ini dibuktikan dengan jumlah diaspora asal Jabar yang cukup banyak. "PMI asal Jabar sudah banyak yang berhasil, diasporanya banyak," katanya.

Rencananya, Maret 2020 Pemdaprov Jabar akan groundbreaking gedung Migran Training Centre Jawa Barat. "Saat ini sedang dalam tahap promosi kegiatan, Insyaallah Maret 2020 dimulai pembangunan gedung Migran Training Centre," ujar Ade.

Tak hanya melalui program Migran Juara, perlindungan kepada pekerja migran juga akan diperkuat regulasi yaitu perda provinsi, kabupaten/kota hingga desa seperti yang sudah terbit Peraturan Desa Majasari di Kabupaten Indramayu.

Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI) mencatat, hingga akhir tahun 2018 Indramayu menjadi daerah dengan penempatan pekerja migran terbanyak yaitu 21.480 orang, disusul Kabupaten Cirebon dan Subang.

Ada 10 negara tujuan favorit yaitu Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper