Bisnis.com, BANDUNG — Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna geram lantaran proses lelang sejumlah proyek pembangunan di Kota Bandung seringkali dilakukan di triwulan tiga bahkan di akhir anggaran.
Ia menilai, seharusnya lelang bisa dilakukan diawal tahun anggaran sehingga tidak akan mengganggu proses pembangunan dan juga administrasi.
“Kalau idealnya harusnya bisa (di awal tahun), karena di 2019 dan ingin mengulang di 2020, kita 2019 ini per tanggal 2 Januari APBD sudah bisa dieksekusi, artinya itu peluang,” kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (28/8).
Menurutnya, proses lelang seperti mengurusi tahap administrasi bisa dilakukan sembari menunggu APBD disahkan oleh anggota DPRD Kota Bandung. Sehingga proses lelang bisa dilakukan cepat.
“Yang penting tidak boleh itu kalau sudah ada perikatan, karena APBD belum disahkan itu silakan, baca di regulasinya seperti itu,” jelas dia.
Ema mengakui, dia seringkali mengingatkan pejabat di SKPD Kota Bandung untuk memanfaatkan anggaran dengan baik, salah satunya melalui proses lelang dengan baik.
“Jadi jangan sampai APBD-nya satu tahun tapi kinerjanya sama dengan APBD yang di seperempat tahun, kan itu tidak bagus, justru ini sering kami ingatkan, ini harus dijadikan peluang,” jelas dia.
Ia pun menyoroti cara berpikir dan cara bekerja di sejumlah SKPD kota Bandung yang harus diubah. Utamanya terkait akselerasi pembangunan.
“Mind set harus berubah, kebiasaan harus berubah, kalau ada hal positif akan bergerak positif, jangan business as usual,” jelas dia.
Sementara itu, ia memperkirakan serapan anggaran Pemerintah Kota Bandung hingga Agustus ini baru tercapai tidak kurang dari 40%.
“Mungkin serapan di atas 40% tapi biasanya nanti begitu melewati triwulan tiga ke akhir biasanya ada akselerasi, biasanya tahunan begitu. (Besaran) Pastinya belum menerima tapi diperkirakan segitu,” ungkap Ema.
Ia pun menargetkan hingga akhir tahun ini, serapan APBD Pemerintah Kota Bandung bisa mencapai 90%. (K34)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
