Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pos Indonesia Genjot Digitalisasi Segmen Menengah Bawah

Guna memperkuat layanan keuangan digital, PT Pos Indonesia akan berupaya mengenjot penetrasi pasar khusus segmen menengah bawah ke depannya.
Aplikasi platform digital Pos Giro Mobile milik PT Pos Indonesia (Persero)/Bisnis
Aplikasi platform digital Pos Giro Mobile milik PT Pos Indonesia (Persero)/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG--Guna memperkuat layanan keuangan digital, PT Pos Indonesia akan berupaya mengenjot penetrasi pasar khusus segmen menengah bawah ke depannya.

Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Ihwan Sutardiyanta menuturkan upaya penetrasi pasar tersebut diharapkan dapat memudahkan pelanggan dari masyarakat menegah ke bawah untuk menjangkau layanan perusahaan melalui sistem digital.

"Kami ingin memudahkan mereka, sekaligus mendorong transaksi mereka lebih banyak," tegas Ihwan, Kamis (15/08/2019).

Tidak hanya itu, perusahaan akan fokus untuk mengembangkan layanan dagang-el khusus bagi UMKM ke depannya. Ihwan mengungkapkan langkah ini dilakukan karena perusahaan menjadi intermediary yang mengelola sistem pembayaran untuk transaksi dagang-el dari UMKM.

"Kami akan membantu settlement pembelian barang dari UMKM online," ujar Ihwan.

Strategi perusahaan tersebut akan diusung melalui platform digital Pos Giro Mobile yang telah diluncurkan perusahaan awal tahun ini. Pos Giro Mobil ini merupakan platform digital berbasis rekening Giropos yang diberikan kepada pemilik rekening.

Dengan akses ini, pelanggan atau nasabah Giropos dapat melakukan transaksi produk PT Pos Indonesia melalui giro pos mobile. Tidak hanya itu, PT Pos Indonesia juga akan memberikan layanan cash on delivery (COD) bagi pelaku usaha tersebut. Menurut, Ihwan sistem layanan COD tersebut sangat diminati oleh pelanggan PT Pos Indonesia.

Ihwan memperkirakan investasi terkait dengan penguatan layanan digital, termasuk untuk memperkuat layanan Pos Giro Mobile, hanya akan menyedot dana kurang dari Rp50 miliar.

"Kita bertahap, artinya tidak lebih dari Rp50 miliar. Pada saat kita tumbuh, nanti kita perkuat lagi," ujar Ihwan.

Dia menambahkan perusahaan hanya melakukan inovasi terhadap produk-produk yang sudah ada dan menyesuaikan layanan digital tersebut dengan kebutuhan pelanggan. "Jadi kami bukan burning money, kami reinventing layanan sekarang dan dibuat model baru," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper