Bisnis.com, JAKARTA —Provinsi Jawa Barat membuka lebar keran investasi dari perusahaan-perusahaan Swedia, khususnya IKEA, Scania, dan Supertext.
IKEA bakal membuka pabrik di areal Bandung, setelah melihat potensi pasar industri ritel Indonesia menjanjikan bagi investasi perusahaan-perusahaan asal Swedia.
Presiden Direktur Hero Indonesia, mewakili IKEA, Patrik Lindvall mengatakan Indonesia merupakan pasar penting dengan 165 juta penduduk muda. Seiring dengan pertumbuhan kelas menengah dan konsumsi produk ritel, pihaknya mendorong konsumsi terhadap produk IKEA mengurangi dampak negatif bagi bumi.
“Kami tengah membuka pabrik dekat Bandung, maka kami ingin IKEA semakin memperkuat posisi kami di Indonesia,” ujarnya ujarnya dalam acara Wonderful Indonesia Festival Kampung Indonesia 2019 di Taman Raja Kungsträdgården, di Stockholm, Swedia, seperti dikutip dari Antara, Senin (29/7/2019).
Menurutnya, perusahaan ingin mengukuhkan standar norma pemanfaatan hutan di Indonesia bisa didaur ulang dengan membawa semangat Climate Positive. “Ambisi kami pada 2020 adalah sumber-sumber berkelanjutan, semua yang kami produksi dan konsumsi dapat direproduksi."
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin lebih banyak kolaborasi untuk pembangunan berkelanjutan dan inovatif pada masa depan.
Hal ini terlihat dari realisasi peletakan batu pertama pabrik IKEA dan Hotel IKEA di Bandung. "Insya Allah akan ada lebih banyak produk Swedia di Bandung," ujarnya.
Duta Besar RI di Stockholm Bagas Hapsoro mengatakan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kapasitas UMKM juga diharapkan meningkat bersamaan dengan masuknya investasi dari Swedia.
Selain IKEA, perusahaan Swedia yang berniat memacu investasi di Tanah Air a.l. Scania dan Supetext.
Kepala kantor perwakilan Scania Indonesia Ted Goransson menambahkan, contoh terbaik sistem transportasi yang berkelanjutan dan aman terlihat di Jakarta melalui penggunaan sekitar 400 bus TransJakarta Scania yang ramah lingkungan.
"Bus Scania juga ada di Bandung setiap hari mengantarkan pelajar ke sekolah dan warga ke kantor,” sebutnya.
Sementara itu, CEO dan founder Supertext Martin Jacobsson menilai besarnya tantangan konektivitas jaringan di Indonesia dengan lebih dari 17.000 pulaunya. Untuk itu, mereka menargetkan kerjasama dengan 4.000 universitas untuk mengembangkan platform ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
