Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Daerah di Jabar Diminta Amankan Pasokan Air saat Kemarau

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan 27 bupati/wali kota untuk segera mengantisipasi dampak musim kemarau di wilayah administrasi masing-masing.
Musim kemarau/Antara
Musim kemarau/Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan 27 bupati/wali kota untuk segera mengantisipasi dampak musim kemarau di wilayah administrasi masing-masing.

 

Gubernur Ridwan Kamil mengatakan pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut dalam koordinasi dengan para kepala daerah di Jabar. “Saya sudah koordinasikan para Bupati Wali Kota untuk mengantisipasi masalah kekeringan,” katanya di Bandung, Rabu(3/7). 

 

Arahan pihaknya pada para kepala daerah, pertama memastikan suplai air bersih yang dikonsumsi penduduk tidak mengalami masalah dan lancar. “Dulu saya lakukan saat wali kota [Bandung] meminta PDAM  menyediakan truk tangki air untuk masyarakat,” katanya.

 

Persoalan pasokan air bersih menurutnya penting diantisipasi mengingat sehari-hari masyarakat bergantung pada layanan tersebut. Selama pasokan terjaga, masyarakat tidak akan terdampak terlalu berat di musim

Kemarau ini.  “Saya kira itu harus dilakukan juga untuk sifatnya air bersih yang dikonsumsi,” ujarnya.

 

Instruksi kedua terkait irigasi dimana daerah diminta menyesuaikan pengaturan debit air ke areal persawahan. Pasokan air ke irigasi yang biasanya kencang menurutnya harus diatur agar cadangan air terjaga. 

 

“Supaya yang dulu gelontornya deras kita atur lebih efisien sehingga persawahan bisa mendapatkan air meski tak semaksimal dulu, jangan sampai habis sama sekali,” paparnya. 

 

Koordinasi juga dilakukan dengan Perum Jasa Tirta yang mengelola waduk agar mengatur ketersediaan air dengan baik. Menurutnya upaya koordinasi terus ditingkatkan dengan para pihak agar dampak kekeringan tidak parah. 

 

“Koordinasi sedang kita tingkatkan sambil mungkin usulan saya ke pemerintah pusat kalau sudah ekstrem apakah ada Rekayasa iklim yang dulu juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah intensitas air hujan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper