Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com,BANDUNG—Stok beras di Jawa Barat sesuai evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah  (TPID), harga beras di atas harga eceran tertinggi. Dimana HET beras premium sebesar Rp12.800 per kilogram  dan  beras  medium Rp9.450 per kilogram. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat  Iwa Karniwa mengatakan tingginya harga beras yang terjadi di pasar, disebabkan oleh berkurangnya pasokan beras terutama dari daerah sentra produksi beras di Jawa Barat. 

“Karena adanya anomali iklim yang terjadi di akhir tahun 2018. Realisasi tanam padi periode Oktober sampai Desember 2018 baru mencapai 583.648 hektar atau 87,43 % dari target tanam seluas 667.547 hektar,” ungkap Iwa, Jumat (4/1/2019).

“Data tersebut berdasarkan hasil evaluasi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, untuk masa tanam Oktober – Desember 2018 karena terjadi kemunduran dan keterlambatan,” sambungnya.

Menurut Iwa, keterlambatan tanam padi periode Oktober – Desember 2018 dapat berdampak terhadap waktu panen dan produksi padi pada bulan Januari sd Maret 2019 atau awal tahun 2019, sehingga berpengaruh terhadap produksi beras diawal tahun 2019.

Atas dasar inilah Presiden RI laksanakan rapat terbatas tanggal 27 Desember 2018. Hasilnya perum bulog diperintahkan untuk melaksanakan kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium tahun 2019 di seluruh indonesia.

Sehingga Iwa berpendapat dengan diluncurkan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium Tahun 2019dapat membentuk pemenuhan beras dengan harga terjangkau, terutama bagi masyarakat yang berpendapatan rendah. 

Lalu adanya stabilisasi harga beras pasca Hari Besar Keagamaan Dan Nasional (HBKN) tahun 2019 sehingga memberikan efek positif terhadap inflasi jawa barat di awal tahun 2019.

“Selain itu untuk menekan inflasi ini dengan melakukan sinergitas dengan pihak terkait khususnya pada pangan yang berpengaruh pada inflasi, memonitor arus distribusi dari produsen ke konsumen. Serta dukungan dari Polda Jabar untuk pengamanan kriminal dibidang ekonomi, seperti menimbun pangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper