Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum menerima permohonan penetapan lokasi proyek tol Gedebage-Cilacap dari PT Jasa Marga.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan proses lelang investasi yang sedang digelar Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tersebut memang harus mengantongi pengajuan penetapan lokasi [Penlok] dari Pemprov Jabar.
“Tapi pengajuan penloknya belum saya terima sampai sekarang, saya minta untuk segera dimasukan ke Pemprov,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/8).
Menurutnya proses pengesahan penlok Tol Gedebage-Cilacap dijanjikan tidak akan memakan waktu lama mengingat proyek ini juga didorong oleh Pemprov Jabar sejak 2015 lalu. Selain itu, proyek ini juga sudah diakomodasi dalam rencana tata ruang dan wilayah provinsi.
“Kalau sudah ada tinggal kami proses karena ini visible. Prinsipnya [pengajuan] penlok datang ya langsung proses,” ujarnya.
Pemprov Jabar sendiri berharap pihak pemrakarsa tol sepanjang 184 kilometer tersebut segera berkoordinasi karena penlok ini akan membutuhkan koordinasi dengan Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Garut, Kota/Kab Tasikmalaya, Kota Banjar dan Ciamis.
“Soal tata ruang tidak ada masalah karena sudah masuk,” paparnya.
Pihaknya juga menunggu pembahasan terkait kemungkinan adanya beban anggaran untuk pembebasan lahan yang harus disiapkan daerah. Menurutnya seperti proyek tol lain, urusan pembebasan lahan diperkirakan akan memakan waktu dan agak menyulitkan.
“Kami tugasnya mendorong bagaimana pembebasan lahan bisa dipercepat,” tuturnya.
Namun mengingat para kepala daerah yang dilewati trase tol yang menelan biaya Rp46,60 triliun ini sudah menyetujui pembangunan, pihaknya memastikan upaya mengamankan jalannya proyek akan dilakukan secara maksimal. “Kami sudah wanti-wanti jangan sampai ada spekulan dan provokator ke teman-teman di daerah,” katanya.
Meski pengajuan penlok belum ada, Iwa berharap, lelang investasi bisa dilakukan dan tuntas pada tahun ini. Sehingga, proses pembebasan lahan, penyusunan DED (detail engineering design) dan urusan teknisnya bisa diselesaikan. “Kalau semua proses lancar kami menargetkan 2022 atau 2023 jalan tol ini sudah bisa beroperasi,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan bisnis, lelang investasi ruas tol prakarsa Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap sepanjang 184 kilometer dengan perkiraan investasi Rp46,60 triliun masih menunggu proses penetapan lokasi untuk disetujui pembangunannya oleh Gubernur Jawa Barat.
Proyek jalan tol yang diinisiasi oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) Dan PT Daya Mulia Turangga sejak 2017 itu masuk dalam salah satu dari enam jalan tol yang ditawarkan kepada investor melalui penjajakan pasar yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk dilelang pada tahun ini.