Bisnis.com, BANDUNG — Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada Juli 2018 (2012 =100) sebesar 108,03 atau turun sebesar 0,49% dibandingkan NTP Juni 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, penurunan NTP tersebut disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga Dibayar Petani (IB) yang lebih besar daripada kenaikan Indeks Harga Diterima Petani (IT). Kenaikan IT Jawa Barat bulan Juni-Juli 2018 adalah sebesar 0,26%, sedangkan kenaikan IBJawa Barat bulan Juni-Juli 2018 adalah sebesar 0,75%.
Pada bulan Juli 2018, 4 dari 5 subsektor NTP pertanian mengalami penurunan, hanya subsektor hortikultura saja yang naik. NTP Subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,99%, dari 103,71 menjadi 102,68.
Kemudian, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang turun sebesar 2,03% dari 101,88 menjadi 99,81. NTP Subsektor Ternak juga turun hingga 0,45% dari 116,57 menjadi 116,04.
Disusul Subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,33% dari 106,99 menjadi 106,64. Sementara itu NTP Subsektor Hortikultura sebagai satu-satunya subsector yang tumbuh positif, naik sebesar 1,15% dari 115,86 menjadi 117,20.
“Di daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,94 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada Kelompok Bahan Makanan dengan inflasi 1,85 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar, Dudung Supriyadi di Kantor BPS Jabar, Rabu (1/8).
Diikuti Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga dengan inflasi sebesar 0,57%; Kelompok Transportasi dan Komunikasi dengan inflasi sebesar 0,52%; inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,27%; Kelompok Kesehatan dengan inflasi sebesar 0,18%; Kelompok Perumahan dengan inflasi sebesar 0,14%; dan Kelompok Sandang dengan inflasi sebesar 0,10%.
Sementara itu, pada Juli 2018 ini, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat sebesar Rp4.714,78 per kg atau naik sebesar 0,61% dibandingkan harga GKP Juni 2018 Rp4.686,22, sementara rata-rata harga GKP ditingkat Penggilingan sebesar Rp4.818,06 per kg atau naik sebesar 0,13% dari Rp4.811,72.
Untuk Gabah Kering Giling (GKG) di Tingkat Petani turun 6,28% dari Rp5.397,96 menjadi Rp5.058,17 per kg, dan di Tingkat Penggilingan turun 5,52% dari Rp5.514,71 menjadi Rp5.210,12 per kg.
Pada Juli 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.144,23 per kg, turun sebesar 0,53% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp10.198,63.
“Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.475,93 per kg atau turun 3,36% dari Rp9.805,34. Beras kualitas rendah di penggilingan bulan Juli sebesar Rp9.000,00 atau turun 2,17 persen dari bulan sebelumnya sebesar Rp9.200,00,” kata dia.