Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahan Izin Pabrik Baru Demi Kebaikan Industri Semen Dalam Negeri

Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com,BANDUNG—Pelaku industri semen di Indonesia meminta pemerintah melakukan moratorium izin pendirian pabrik semen baru demi menyehatkan industri dalam negeri.
 
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya mengatakan industri semen dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak menguntungkan dimana di pasaran pasokan semen mengalami kelebihan suplai. “Harga semen tidak bisa naik, over supply, ini membuat industri semen sekarang kesulitan,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (31/7/2018).

Menurutnya Pemerintah Pusat sudah memberikan peluang industri semen untuk bangkit salah satunya dengan penghentian izin impor produk semen. Namun pihaknya berharap situasi akan makin baik ketika pemerintah membatasi pemberian izin pendirian pabrik semen baru. “Kalau izin pabrik baru dikeluarkan terus, sementara over supply kan industri dalam negerinya yang sakit,” tuturnya.

Pihaknya mengaku tak bisa mendesak pemerintah untuk melakukan moratorium pemberian izin, namun menunda untuk beberapa waktu hingga industri semen dalam negeri kembali sehat. Menurutnya industri semen harus diberikan waktu untuk bangkit mengingat investasi yang digelontorkan sangat tinggi. “Kalau [tidak ditahan izin] kasihan teman-teman, investasi semen itu mahal, 150 US$-200 US$ per ton,”ujarnya.

Kondisi berat yang dihadapi industri semen menurutnya juga terjadi karena bahan baku batu bara yang memakan ongkos produksi hingga 40%. Padahal sejak dua tahun terakhir harga batu bara terus mengalami kenaikan membuat pihaknya harus sekuat mungkin bertahan. “Harapan kami pemerintah, menyehatkan kembali industri semen yang lagi kesulitan ini,” paparnya.

Dengan investasi satu pabrik hingga 2 juta US$ pihaknya menilai upaya industri semen dalam negeri meraih keuntungan sangat berat. Selain batu bara yang harganya tinggi, kondisi diperparah lagi dengan naiknya harga bahan bakar. “Investasi sangat mahal, Indocement sendiri produksinya bisa sampai 1,6 juta ton per bulan,” tuturnya.

Sementara terkait rencana perubahan ketentuan alokasi batu bara untuk keperluan domestik (domestic market obligation/DMO) yang didengungkan Menko Maritim Luhut B Pandjaitan, Cristian mengaku sudah sesuai harapan karena harga semen diserahkan kepada pasar. “Kita inginnya begitu, semua diserahkan pada pasar termasuk harga semen, ” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper