Bisnis.com, BOGOR — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sky Energy Indonesia Tbk menetapkan seluruh laba periode tahun 2017 akan digunakan untuk pengembangan.
Menurut Direktur Utama PT Sky Energy Indonesia Tbk, Jackson Tandiono mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk memperkuat struktur modal, seperti membeli mesin dan peralatan, beli lahan serta menambah area produksi.
RUPS sendiri dihadiri Independent Director Pui Sit HA, Director Naoki Ishikawa, Director Hengky Loa, President Director Jackson Tandiono, Independent Commissioner Henry Gamra Rachmat, dan President Commissioner Ferry Jr Tandiono.
“Karena kita target 30 persen lebih, ini kan baru IPO jadi yang dana tersebut kita pertahankan untuk memperkuatkan struktur modal karena banyak target yang harus kita capai, 30 persen kita punya target jadi harus punya banyak modal juga,” katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham PT Sky Energy Indonesia Tbk, di Hotel Salak The Heritage, Jalan Ir. H Juanda Nomor 8, Kota Bogor, Jumat (29/6).
Dengan usaha yang maksimal, Perseroan mencatat penjualan bersih tahun buku 2017 naik 26,44 % senilai Rp 87,065 miliar dibanding tahun buku 2016, yaitu dari Rp 329,263 miliar menjadi Rp 416,329 miliar di tahun 2017.
“Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan panel surya, laba periode tahun berjalan 2017 tercatat sebesar Rp 22 miliar dengan kerugian selisih kurs sebesar kurang lebih Rp 0,555 miliar, dari semula sebesar Rp 13,225 miliar debgan kerugian selisih kurs sebesar kurang lebih Rp 0,895 miliar di tahun 2016,” katanya.
Sementara itu, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, panel surya ini menjelaskan prospek tahun 2018. Menurutnya, saat ini perseroan merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil menembus pasar global.
Perseroan melakukan ekspor panel surya ke berbagai negara, antara lain AS, Jepang, Kanada, Finlandia, Jerman, Turki dan Belanda.
“Mengingat peraturan dan persyaratan yang ketat, tidak mudah untuk menembus pasar modal, terutama pasar yang sudah berkembang. Maka dari itu, daftar klien global perseroan adalah bukti kualitas produknya,” katanya.
Pada September 2017 saja, ekspor menyumbang 36 % dari pendapatan perseroan. Sedangkan pada tahun fiskal 2022 yang akan datang, perseroan mengharapkan kontribusi pendapatan ekspor mencapai 41%.
Dalam jangka panjang, perseroan berencana untuk memperluas bisnis produk tambahannya dengan menembus pasar ritel seperti charger solar portable dan lampu LED portabel.