Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi (reuters)
Ilustrasi (reuters)

Bisnis.com, SOREANG - Warga sekitar objek wisata Situ Patengan mendesak pemerintah untuk segera menutup secara permanen objek wisata Glamping Lakeside yang terletak di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kab Bandung tersebut.

Selain itu, warga adat Kampung Cibunipun tetap akan menolak rencana pihak investor yang akan menggarap kawah Cibuni sebagai destinasi wisata baru. Warga menganggap, Kawah Cibuni merupakan kawasah 'sakral'.

Sekertaris Kelompok Masyarakat Penggerak Pariwisata (Kompepar) Situ Patengang, Andriawan menjelaskan, saat ini dirinya bersama warga terus berkonsolidasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk menyeret pengembang objek Glamping Lakeside.

"Sejak lama warga telah menyatakan bahwa mereka akan melawan melawan pengembang situ Patengan. Saya senang aja karena warga banyak mendapatkan advokasi dari sejumlah kelompok," kata Andriawan, kepada wartawan, Kamis (23/2/2017).

Menurutnya, pengembangan yang dilakukan oleh investor Glamping Lakeside hampir mendekati objek wisata lama yang selama ini menjadi ceruk nasi warga sekitar. Tergerusnya pendapatan wargapun tak terhindarkan lagi.

Padahal dalam perjanjian sebelumnya disepakati bahwa 'sang pemodal' tidak akan terus melakukan perluasan usaha, tapi pada kenyataannya terus saja diperluas hingga mendekati tempat warga mencari nafkah.

"Kami mendukung apa yang diaspirasikan warga. Meski begitu, saya ingatkan kepada warga aspirasi disampaikan secara santun. Jangan sampai karena ada kekecewaan berujung pada aksi-aksi melanggar hukum," ujarnya.

Sementara itu pengelola objek wisata Glamping lakeside, Marcel menyatakan perluasan usaha sepenuhnya menjadi kewenangan PTPN VIII yang telah menyerahkan HGU seluas 15 hektar. Meski begitu, tidak semua kawasan digarapnya.

"Sehingga kami merasa tetap mengikuti apa yang ada dalam perjanjian. Sekali lagi, tidak ada upaya kami yang ingin merugikan warga sekitar,"katanya.

Mengenai kawah Cibunipun, pihaknya tidak akan merusak situs-situs budaya di tempat tersebut. Pihaknya hanya ingin menyediakan fasilitas jalan dan lahan parkir yang memadai. Karena selama ini, kendaraan roda empat milik pengunjung disimpan di pinggir jalan hingga memenuhi tepi Jalan Raya Rancabali-Cianjur yang memang ruasnya sempit itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Agnes Savithri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper