Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Rawit di Wilayah Ini Masih Bertahan di Rp200.000

Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan hingga Rp200.000 per Kg
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, KUALA PEMBUANG - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan hingga Rp200.000 per Kg.

"Biasanya harga normal cabai rawit berkisar antara Rp50.000-Rp80.000, namun sekarang naik hingga Rp200 ribu/kg," kata salah satu pedagang sayur di pasar tradisional Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Mirah.

Dia mengatakan, melonjaknya harga cabai rawit sudah berlangsung selama beberapa hari akibat langkanya pasokan cabai yang berasal dari kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Karena harganya yang mahal, maka yang membeli pun tidak banyak, dan cabai kita jual eceran dengan harga Rp20.000/ons," katanya.

Berbeda dengan di Pembuang Hulu, di Pasar Tradisional Sayur dan Ikan (SAIK) Kuala Pembuang, berbagai kebutuhan pokok termasuk cabai rawit yang dipasok dari Pulau Jawa naik dan bertahan Rp150.000/kg. 

"Karena masih minimnya pasokan, maka harga cabai masih mahal, yakni Rp150.000/kg," kata salah satu pedagang Pasar SAIK Kuala Pembuang, Erni (42).

Dia menambahkan, harga cabai keriting yang sebelumnya Rp40.000-Rp50.000/kg juga telah mengalami kenaikan selama dua minggu terakhir menjadi Rp120.000/kg.

Harga beberapa komoditas lain seperti bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp28.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram. Kemudian tomat dari harga Rp12.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram, lalu telur ayam dari Rp43.000 per sap naik menjadi Rp45.000 per sap.

Harga berbagai komoditas di pasar tradisional Kuala Pembuang sangat fluktuatif, karena secara umum pasokan berbagai komoditas masih bergantung dari Pulau Jawa.

"Ketika pasokan dari Pulau Jawa minim dan harganya juga sudah tinggi, maka terpaksa harga jual di pasar pun jadi tinggi," katanya.

Dia berharap, kenaikan harga ini tidak berlangsung lama dan segera kembali normal, karena apabila kenaikan harga berlangsung lama maka akan menyebabkan penurunan daya beli konsumen.

"Kalau penurunan harga nanti terjadi secara dratis terjadi maka pedagang akan rugi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler