JAKARTA--Badan Restorasi Gambut (BRG) mengalokasikan anggaran senilai Rp1,2 miliar untuk mengembangkan peternakan sapi sebagai upaya untuk mengoptimalkan kegiatan restorasi lahan gambut di Kalimantan Tengah.
"Dana itu termasuk pembelian bibit sapi, biaya penanaman pakan ternak dan pembuatan kandang di lahan gambut," ujar Kepala BRG Nazir Foead saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Dia merinci, sebanyak 40 sapi untuk pembibitan, 10 sapi untuk penggemukan dan dua sapi pejantan.
Selama ini, menurut dia, dalam perspektif masyarakat kegiatan restorasi lahan gambut umumnya hanya kegiatan pembasahan lahan gambut semata, termasuk pembuatan sekat kanal.
Padahal, ia mengemukakan, kegiatan restorasi optimalisasi lahan gambut juga bisa dilakukan dengan peternakan sapi, perikanan dan kegiatan produktif lainnya.
"Itu sebabnya, kami akan mengembangkan peternakan sapi yang pada akhirnya akan mendukung perekonomian masyarakat setempat dan program ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Dia mengatakan, pengembangan peternakan sapi itu juga dibarengi dengan penanaman pakan sapi di lahan gambut itu, seperti menanam jagung, rumput gajah dan sorgum.
"Intinya lahan gambut itu akan dioptimalkan penggunaan dengan menanam pakan ternak tersebut, sehinggga bisa mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat, karena sudah tersedia sapi dan pakannya," ujarnya.
Nazir menambahkan, kegiatan peternakan sapi itu dilakukan di lahan seluas dua hektare di Desa Tanjung Taruna, Kalteng.
Kegiatan uji coba peternakan sapi di lahan gambut Kalteng itu merupakan kerja sama antara pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat, Hokkaido University-Jepang dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau di Kalimantan Tengah.