Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Kawasan Ladang Batu Lavender di Jateng

Stok batu lavender di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, dinilai sangat besar. Selain di Gunung Bapang, batu lavender juga terdapat di Gunung Ploso Garut yang berada tak jauh dari Gunung Bapang.
Wikipedia
Wikipedia

SUKOHARJO--Stok batu lavender di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, dinilai sangat besar. Selain di Gunung Bapang, batu lavender juga terdapat di Gunung Ploso Garut yang berada tak jauh dari Gunung Bapang.

Bahkan, batu mulia di Gunung Ploso Garut dekat Dukuh Tegalmojo, Desa Kedungsono, Bulu, Sukoharjo, diduga menyimpan batu mulia jenis lain. Beredar kabar warga Dukuh Tegalmojo berhasil mendapatkan batu mulia berwarna biru cerah.

Seiring berkembangnya informasi itu, banyak pehobi batu akik yang mengincar batu lavender dari kedua gunung tersebut. Mereka berani membeli batu lavender khas Gunung Bapang dan Gunung Ploso Garut senilai jutaan rupiah untuk beberapa pecahan batu lavender.

Kepala Desa Kedungsono, Supriyadi, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (26/3/2015), mengatakan situs ini ditemukannya dua pekan sebelum penemuan batu lavender di Gunung Bapang dekat Gunung Gajah Mungkur. Gunung Ploso Garut berjarak 300-500 meter dari Gunung Bapang.

Lahan yang tersimpan batu mulia merupakan lahan milik perorangan. Terdapat lebih dari lima spot atau lokasi penggalian di gunung itu. Supriyadi menginformasikan sudah banyak yang mengeksplorasi batu mulia. Kebanyakan dari mereka adalah pemilik lahan dan warga Tegalmojo.

Berdasar informasi yang dia dapat ada warga yang berhasil mendapatkan bongkahan batu biru terang yang sangat cantik. Namun, batu tersebut hanya berukuran kecil. Kendati demikian menurut Supriyadi temuan itu menunjukkan ada batu mulia jenis lain di gunung tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan area di sekitar kedua gunung itu terdapat batu mulia. Tapi memang belum ada penelitian secara ilmiah,” kata Supriyadi.

Lebih lanjut dia mengatakan lokasi temuan batu lavender di Gunung Bapang merupakan lahan hutan lindung milik negara. Dia membenarkan saat ini baik jalur menuju lokasi dan lokasi penggalian ditutup sementara. Penutupan dilakukan atas pertimbangan keamanan warga setempat. Menurut Supriyadi penambang batu lavender yang kebanyakan warga luar Sukoharjo tidak memperhatikan keselamatan orang lain.

“Pernah terjadi insiden. Saat itu penambang membuang limbah batu yang digalinya secara asal-asalan. Akibatnya batu sebesar kepala manusia dewasa itu menggelinding dan jatuh hampir mengenai rumah warga. Kalau kena orang cari rumput pasti akibatnya akan fatal,” ulas Supriyadi.

Kalis Dwi Saputra, 17, anak pemilik lahan di Gunung Plos Garut yang terdapat batu lavender, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Tegalmojo RT 001/RW 002, mengatakan hampir setiap hari, bapaknya, Sugimin, 70, mencari batu lavender. Kadang dia juga ikut.

Dia mengatakan lokasi yang digali Sugimin berjarak lebih dari 1 km dari permukiman warga. Dia mengaku bapaknya telah menjual beberapa bongkah batu lavender seharga Rp1 juta. “Banyak yang datang ke rumah menawar batu-batu kami. Batu kecil yang sudah terbentuk [akik] ditawar Rp350.000/buah,” kata Kalis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler