BANDUNG--DPP Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengkaji kemungkinan naiknya suku bunga simpanan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pascakenaikan harga BBM. Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto mengatakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan perbankan, yaitu BI Rate sebesar 25 basis point, menjadi 6,00%. Kemungkinan BPR menaikkan suku bunga simpanan guna mendongkrak dana pihak ketiga (DPK) menurutnya sangat memungkinkan. “Perkiraan kenaikannya, maksimal 25 basis point," katanya di Bandung, Senin (1/7). Angka 25 basis poin itu, menurut Joko mengacu pada penyesuaian suku bunga yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebelum BI Rate naik, bunga LPS sekitar 8%, sementara pasca BI Rate naik, bunga LPS menjadi 8,25%. "Prinsipnya kenaikan itu masih mengikuti aturan LPS," katanya. Jika rencana kenaikan suku bunga simpanan itu terealisasi, DPK BPR diprediksi bakal tumbuh 15-20%. mengalami pertumbuhan sekitar 15-20 persen. Perbarindo mencatat, sampai Mei 2013, total DPK BPR sudah mencapai sekitar Rp 57 triliun. “Kami ingin mendorong pertumbuhan dana murah jika suku bunga simpanan naik,” katanya. (ija)
Perbarindo Kaji Kenaikan Bunga Simpanan BPR
BANDUNG--DPP Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengkaji kemungkinan naiknya suku bunga simpanan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pascakenaikan harga BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Wisnu Wage Pamungkas
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
